Thursday, June 7, 2012

Orang-Orang yang mencintai Ilmu (Cerita Dr Abdus Salam Dengan Pelajar Jerman)

Disadur dari buku Dr Abdus Salam Poor As A Nation.

Dr Abdus Salam: Orang bilang kemiskinan adalah musibah karena jika sesorang lapar dia tidak punya waktu dan keinginan untuk belajar mengasah kemampuan otaknya. Saya selalu teringat sebuah kejadian di Jerman sekitar 40 tahun yang lalu mengenai masalah ini.

Pada tahun 1947 saya adalah mahasiswa di Universitas Cambridge, Jerman sudah kalah perang saat itu dan seluruh masyarakat jerman sedang merasakan penderitaan karena kekalahan ini.American Control Commission mengundang mahasiswa dari Cambridge dan seluruh Eropa untuk melihat penderitaan yang sedang masyarakat Jerman rasakan.Sekitar 500 orang mahasiswa datang ke Munich dari seluruh Eropa.Saya lihat tidak ada satu gedungpun yang masih berdiri utuh dan sepertinya penduduk munich harus tinggal pengungsian.


Kita semua tinggal di kemah besar di taman kota. Lalu saya mendengar bahwa ada seorang pelajar Jerman yang sedang mencari saya. Suatu hari saya bertemu dengan pelajar ini, dia sudah terlihat seperti tengkorak hidup. Dia dulu bekerja sebagai penjaga penjara untuk tahanan perang dimana disana ada tahanan dari daerah Punjabi. Dia tahu dari tentara Punjabi ini kalau saya sedang berada dikotanya. Dia sedang belajar bahasa Punjabi dari tentara ini dan sedang menyusun kamus bahasa Jerman- Punjabi pada tahun 1947. Buku yang dia punya adalah Meer Warith Shah dan sebuah kopian kuno dari Dulla Bhatti yang diterbitkan di Bangalore. Dia sedang kesulitan menerjemahkan satu sajak dalam buku tersebut dan dia menanyakan ingin bertanya kepada saya apa artinya. Sayangnya sajak tersebut juga terlalu sulit bagi saya untuk diterjemahkan dan saya tidak bisa membantu banyak  menerjemahkan sajak tersebut untuk dia. Sampai sekarang saya tidak tahu apakah Kamus tersebut telah diterbitkan dan jika sudah apakah itu bermanfaat bagi banyak orang yang telah membacanya. Tetapi ini adalah cerita tentang orang-orang (masyarakat) yang mencintai ilmu. Suatu negara yang saat itu satu-satunya yang dimiliknya adalah pengetahuan tentang science, teknologi dan bahasa. Orang-orang dari negara yang besar, yang tahu kalau kamus Jerman/ Punjabi mungkin tidak terlalu banyak gunanya, tapi mereka tidak membuang waktunya BERMAIN KARTU, DEMO DI JALAN-JALAN  atau MENONTON FILM-FILM YANG GA ADA GUNANYA.

Mereka menganggap masa-masa kuliah mereka sangat penting dan mereka saling belajar dan mengajar, Mungkin disitu ada suatu pelajaran untuk kita.

Dr Abdus Salam adalah peraih nobel Fisika dari Pakistan





1 comment:

  1. It is a very informative and useful post thanks it is good material to read this post increases my knowledge. Inline Strainer

    ReplyDelete